Dear Nak,….
Nak….apa kabar sayang?Menulis pesan rindu ini membuat ibu
berlinangan air mata. Telah lama kami, -ayah ibumu -ini merindukanmu. Rindu ini
hadir menyeruak bagai mawar mekar jauh sebelum engkau datang. Kami rindu
hadirmu di Rahim ibumu ini nak. Kami rindu hadirmu di tengah-tengah kami nak.
Kami rindu menggendongmu, menimangmu, memandikanmu, meninabobokan kamu,
membelaimu, dan menciummu. Ingiiiiiin sekali nak, kami bisa memelukmu,
menghirup aroma wangi bedak campur minyak telon tubuhmu, menyentuh jari-jari
mungilmu. Bahkan ibu sudah rindu, saat ayahmu membelai perut ibu saat engkau
masih bersemayam di kandungan ibu.
Melihat ayahmu mengasuh anak tetangga, betapa pedih hati
ibu, nak. Lihat, betapa sabarnya ayahmu, betapa pandainya ia menyenangkan hati
anak itu, nak. Kadang ibu dibuatnya
cemburu nak, cemburu karena mengapa bukan engkau, darah daging kami sendiri
yang ayahmu asuh. Tapi tak mengapa nak, mungkin anak itu hadir untuk menghibur
hati kami, melatih kami supaya handal
mengasuhmu saat kau hadir nanti nak. Mungkin anak itu hadir untuk memancingmu
supaya segera hadir dan bermain bersama-samanya.
Nak, anakku sayang, sedang apa kau di sana nak?Mungkin kau
sedang tidur atau bermain bersama teman-temanmu. Ayah dan Ibu sangat ingin kau
hadir menjadi pelengkap kebahagiaan kami. Telah satu setengah tahun nak kami
menunggu, sejak ayahmu mengikat janji sebesar Arsy dengan Ibumu. Mungkin Alloh
ingin kami menjadi orang yang sabar ya nak. Mungkin pula Alloh punya rencana
yang lebih indah daripada rencana ayah dan ibumu ini. Betapapun kami amat
sangat merindumu, tapi Alloh lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk
mempertemukan kita. Hanya doa tak henti kami panjatkan untuk meminta Alloh,
sang Maha Pencipta untuk menghadirkan engkau sebagai anugerah terindah dalam
hidup ayah dan ibumu. Ikhtiar juga telah
kami lakukan sebatas kami mampu untuk menghadirkanmu, nak. Nak, doakan ayah dan
ibumu ya, semoga kita segera
dipertemukan.
Nak, ibu akan menjadi wanita paling bahagia jika engkau
hadir nanti. Ayahmu akan menjadi laki-laki paling bangga jika engkau hadir
nanti. Akan kami persiapkan segala hal yang terbaik, meski kami tahu kami tak
sempurna. Engkau akan kami beri perawatan terbaik, pengasuhan terbaik,
penjagaan terbaik, dan pendidikan terbaik. Ibu akan membacakanmu dongeng nak,
membacakanmu kisah-kisah Nabi kita, memperdengarkan dan mengajarimu ayat-ayat
suci Al-Qur’an. Ayahmu akan siaga penuh membantu ibu, nak. Ayahmu akan ganti
menjaga kamu bila ibu kelelahan, mengganti popokmu, menyanyikan lagu yang indah
untukmu, dan kelak jika kau sudah cukup umurmu, akan diajarkan kepadamu segala
ilmu dan ketrampilan yang ayahmu miliki. Ah nak, hanya membayangkan itu semua
saja telah membuat ibu tersenyum bahagia, apalagi jika kelak engkau bertemu
kakek-nenekmu, om-tantemu, budhe-pakdhe, serta sepupu-sepupumu yang lain. Pasti
akan meriah hari-hari kami nak.
Terkadang ibu begitu bersemangat dalam berdoa dan berikhtiar dalam menantikanmu nak. Namun,
jika ada orang yang bersuara miring karena ibu belum memilikimu, kadang
samangat ibu goyah nak. Teman ibu tempat ibu berlari menumpahkan keluh kesah.
Teman-teman ibupun sama dengan ibu, nak, mereka juga merindukan memiliki buah
hati. Bersama mereka ibu menguatkan hati ibu untuk terus berprasangka baik atas
kehendak Alloh. Kami saling berbagi tips dan iktiar untuk memilikimu. Setiap
bulan adalah penantian bagi kami. Jika bukan engkau yang hadir, melainkan si
merah, giliran ayahmu yang menenangkan ibu. Ayahmu selalu bilang: Sabar ya sayang,
mungkin belum waktu yang tepat, nanti kita berusaha lagi. Betapa terimakasih
ibu pada ayahmu nak, ayahmu tak pernah menunjukkan raut muka kecewa bahkan
menyalahkan ibumu ini. Ayahmu selalu menasehati ibu, agar supaya jangan terlalu
lelah bekerja. Ayahmu juga anugerah terindah dalam hidup ibu, nak, tentu saja
selain engkau.
Nak, ayah dan ibu akan selalu merindukanmu. Ibu tidak akan
lelah berusaha dan berdoa. Robbana hablana min azwajina wadhurriya tina qurrota’ayyun,
waj’alna minassollihin. Ya Alloh anugerahkan kepada kami pendamping dan
keturunan yang mampu menjadi menyejuk pandangan kami dan jadikan kami pemimpin
orang-orang yang bertaqwa. Robbi habli milladungka dhurriyatan thoyyibah,
innaka sami’un du’a. Ya robb, anugerahkan keturunan yang terbaik menurut
sisimu, sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya pengabul doa. Robbii…..latadharni fardwa angta khoirul
waritsin. Ya Alloh, jangan biarkan kami hidup tanpa keturunan, sesungguhnya
Engkau adalah sebaik-baiknya ahli waris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar