Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Jumat, 22 Agustus 2014

Merindukanmu, Nak...

Dear Nak,….
Nak….apa kabar sayang?Menulis pesan rindu ini membuat ibu berlinangan air mata. Telah lama kami, -ayah ibumu -ini merindukanmu. Rindu ini hadir menyeruak bagai mawar mekar jauh sebelum engkau datang. Kami rindu hadirmu di Rahim ibumu ini nak. Kami rindu hadirmu di tengah-tengah kami nak. Kami rindu menggendongmu, menimangmu, memandikanmu, meninabobokan kamu, membelaimu, dan menciummu. Ingiiiiiin sekali nak, kami bisa memelukmu, menghirup aroma wangi bedak campur minyak telon tubuhmu, menyentuh jari-jari mungilmu. Bahkan ibu sudah rindu, saat ayahmu membelai perut ibu saat engkau masih bersemayam di kandungan ibu.

Melihat ayahmu mengasuh anak tetangga, betapa pedih hati ibu, nak. Lihat, betapa sabarnya ayahmu, betapa pandainya ia menyenangkan hati anak itu, nak.  Kadang ibu dibuatnya cemburu nak, cemburu karena mengapa bukan engkau, darah daging kami sendiri yang ayahmu asuh. Tapi tak mengapa nak, mungkin anak itu hadir untuk menghibur hati kami,  melatih kami supaya handal mengasuhmu saat kau hadir nanti nak. Mungkin anak itu hadir untuk memancingmu supaya segera hadir dan bermain bersama-samanya.

Nak, anakku sayang, sedang apa kau di sana nak?Mungkin kau sedang tidur atau bermain bersama teman-temanmu. Ayah dan Ibu sangat ingin kau hadir menjadi pelengkap kebahagiaan kami. Telah satu setengah tahun nak kami menunggu, sejak ayahmu mengikat janji sebesar Arsy dengan Ibumu. Mungkin Alloh ingin kami menjadi orang yang sabar ya nak. Mungkin pula Alloh punya rencana yang lebih indah daripada rencana ayah dan ibumu ini. Betapapun kami amat sangat merindumu, tapi Alloh lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk mempertemukan kita. Hanya doa tak henti kami panjatkan untuk meminta Alloh, sang Maha Pencipta untuk menghadirkan engkau sebagai anugerah terindah dalam hidup ayah dan ibumu.  Ikhtiar juga telah kami lakukan sebatas kami mampu untuk menghadirkanmu, nak. Nak, doakan ayah dan ibumu ya,  semoga kita segera dipertemukan.

Nak, ibu akan menjadi wanita paling bahagia jika engkau hadir nanti. Ayahmu akan menjadi laki-laki paling bangga jika engkau hadir nanti. Akan kami persiapkan segala hal yang terbaik, meski kami tahu kami tak sempurna. Engkau akan kami beri perawatan terbaik, pengasuhan terbaik, penjagaan terbaik, dan pendidikan terbaik. Ibu akan membacakanmu dongeng nak, membacakanmu kisah-kisah Nabi kita, memperdengarkan dan mengajarimu ayat-ayat suci Al-Qur’an. Ayahmu akan siaga penuh membantu ibu, nak. Ayahmu akan ganti menjaga kamu bila ibu kelelahan, mengganti popokmu, menyanyikan lagu yang indah untukmu, dan kelak jika kau sudah cukup umurmu, akan diajarkan kepadamu segala ilmu dan ketrampilan yang ayahmu miliki. Ah nak, hanya membayangkan itu semua saja telah membuat ibu tersenyum bahagia, apalagi jika kelak engkau bertemu kakek-nenekmu, om-tantemu, budhe-pakdhe, serta sepupu-sepupumu yang lain. Pasti akan meriah hari-hari kami nak.

Terkadang ibu begitu bersemangat dalam berdoa  dan berikhtiar dalam menantikanmu nak. Namun, jika ada orang yang bersuara miring karena ibu belum memilikimu, kadang samangat ibu goyah nak. Teman ibu tempat ibu berlari menumpahkan keluh kesah. Teman-teman ibupun sama dengan ibu, nak, mereka juga merindukan memiliki buah hati. Bersama mereka ibu menguatkan hati ibu untuk terus berprasangka baik atas kehendak Alloh. Kami saling berbagi tips dan iktiar untuk memilikimu. Setiap bulan adalah penantian bagi kami. Jika bukan engkau yang hadir, melainkan si merah, giliran ayahmu yang menenangkan ibu. Ayahmu selalu bilang: Sabar ya sayang, mungkin belum waktu yang tepat, nanti kita berusaha lagi. Betapa terimakasih ibu pada ayahmu nak, ayahmu tak pernah menunjukkan raut muka kecewa bahkan menyalahkan ibumu ini. Ayahmu selalu menasehati ibu, agar supaya jangan terlalu lelah bekerja. Ayahmu juga anugerah terindah dalam hidup ibu, nak, tentu saja selain engkau.

Nak, ayah dan ibu akan selalu merindukanmu. Ibu tidak akan lelah berusaha dan berdoa. Robbana hablana min azwajina wadhurriya tina qurrota’ayyun, waj’alna minassollihin. Ya Alloh anugerahkan kepada kami pendamping dan keturunan yang mampu menjadi menyejuk pandangan kami dan jadikan kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa. Robbi habli milladungka dhurriyatan thoyyibah, innaka sami’un du’a. Ya robb, anugerahkan keturunan yang terbaik menurut sisimu, sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya pengabul doa.  Robbii…..latadharni fardwa angta khoirul waritsin. Ya Alloh, jangan biarkan kami hidup tanpa keturunan, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baiknya ahli waris.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar