Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Minggu, 02 September 2012

Bermainlah...maka kau akan bahagia

Ah...itu adalah salah satu karakteristik bahagia menurut dosen seniorku, bu JEP...bu Johana E. Prawitasari.
Dosen luar biasa dengan segala talenta, penuh kasih dengan mahasiswanya, dosen yg memberi tugas yang merangsang mahasiswa mengeluarkan segala sumber daya untuk menyelesaikannya. Tugas yang tidak biasa, sebab tidak melulu teori, namun terkadang mahasiswa justru diminta membuat sebuah tugas yang finalnya adalah menelurkan teori. Teori yang sangat indigenous. Bukan berkiblat pada tokoh barat. Beliau ingin membuat sebuah Psikologi Nusantara, Psikologi yang membumi pada masyarakat Indonesia. Tugas lain yang cukup berkesan padaku, adalah sebuah proyek penelitian yang bersifat makro. Penelitian yang bersifat pengabdian masyarakat. Ah... aku malah melantur kemana-mana, pokoknya beliau dosen yang te-o-pe banget lah...

Kembali ke bahasan semula. Bermainlah maka kau akan bahagia. Bahagia itu ketika kau bisa bekerja, belajar, bermain, dan bercinta. Aiih...jangan ngeres membaca tulisan bercinta. Ini dalam memiliki definisi dengan spektrum luas. Lebih tepatnya berkasih-kasihan, tidak melulu lawan jenis, namun termasuk juga dengan teman, sahabat, orangtua dan lain sebagainya.

Naah terkait dengan bermain tadi...yaaaa....akhirnya aku bisa bermain. Salah satu kaul setelah sidang. Bermain pada fase ini terasa lebih syah dan memiliki kepantasan. Sebuah hadiah setelah bekerja keras dan berkutat meraih sebuah gelar.
Taman Pelangi menjadi tujuan. Sekalian menemani seorang teman yang berkunjung ke Jogjakarta demi sebuah (atau banyak) keperluan. Aji mumpunglah.
Di sinilah aku melepas kepenatan, di sinilah aku melepaskan semua beban. Memutari area Monjali (Monumen Jogja Kembali) yang pada waktu malam di sulap menjadi sebuah taman lampu-lampu dan lampion. Dilengkapi pula dengan beberapa permainan untuk anak-anak kecil. Juga ada puri hantu. Ah...senyumku berkembang cerah. Senyum yang lepas. Senyum yang sebenarnya senyum, bukan senyum yang mengandung beban dan kesedihan.


Kepadamu yang lelah dan penat, bermainlah. Lebih baik bersama orang yang yang kau kasihi, baik teman, keluarga maupun kekasih. Terkadang bukan masalah tempatnya, namun "dengan siapa kau berbagi momen". Itu lebih berarti. kau bisa mengukir kenangan, kau bisa menghangatkan hubungan, kau bisa merapatkan sebuah kerenggangan, kau bisa melepas kelelahan, kau bisa berbagi kebahagiaan. Semakin banyak kau bagi, kebahagiaan akan semakin berlipat.

Semoga dengan bermain kau akan bahagia. Tubuh dan jiwamu perlu penyegaran. Biarkan ia beristirahat. Jangan kau langgar hak-haknya dengan terus memaksa bekerja dan berpikir. Bermainlah...bermainlah...dan kembalilah kepada tugasmu semula dengan semangat 45.

#mengawali September Ceria di Taman Pelangi

Petunjuk ini tidak ada di depan, namun jauh di dalam taman

Berfoto dengan latar lampion-lampion penuh cahaya

Salah satu bagian taman yang saya suka

jerapahnya lucu yaa...

malaikatnya mukanya sedih yaa...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar