Bagi pasangan suami istri, memiliki anak seakan menjadi pelengkap kebahagiaan dalam
perkawinan mereka. Ada yang memperoleh anak dengan cara yang mudah dan cepat,
namun ada juga yang harus melalui penantian panjang dan usaha ekstra keras.
Saya termasuk tipe yang kedua. Belum genap satu tahun
perkawinan, saya sudah dilanda keinginan kuat memiliki momongan. Apalagi saat
teman saya hamil dan melahirkan bayinya, semakin rindu juga saya akan buah
hati. Usaha pertama adalah datang ke bidan, waktu itu kebetulan adalah dokter
kandungan yang menjadi relasi bidan tersebut dating ke daerah kami. Saya periksa
dan USG dan ternyata kondisi Rahim baik-baik saya. Dokter lalu memberi resep
obat berupa vitamin e, axamet dan penyubur kandungan. Setelah obat tersebut
ditebus harganya lumayan mahal, hamper 800 ribuan kocek dikeluarkan. Dokter juga
menganjurkan untuk berhubungan intim pada hari ke 12-16 dari hari pertama haid,
tanpa jeda. Weleh, anjuran ini agak berat dilakukan sebab biasanya setelah
lelah bekerja seharian saya dan suami kelelehan pada malam harinya.
Sampai obat habis, saya tak kunjung hamil, lalu saya
searching di internet bagaimana cara
mendapatkan kehamilan. Beberapa anjuran
yang saya lakukan antara lain:
1. Minum jus femmie/3 diva. Jus ini terdiri dari
wortel, tomat dan apel malang. Namun karena di daerah saya tidak ada yang jual
apel malang, maka saya hanya membuat jus dengan komposisi wortel dan tomat
saja. Kalau pas ada limau/jeruk saya tambahin pula ke jus tersebut. Jus ini
diminum tanpa gula. Bila ingin manis saya tambahin dengan madu.
2.Minum madu setiap hari. Madu ini saya campurkan
dengan serbuk kurma muda. Serbuk kurma muda ini banyak juga yg jual secara
online.
3. Konsumsi vitamin e. saya minum sebutir/hari,
merk ever-e. merek yang lain juga boleh
4. Konsumsi habbatus sauda 2 butir/hari
5.Mengkonsumsi tauge hamper setiap hari.
6. Minum susu prahamil
7. Mengukur masa subur dengan system suhu basal. Siklus haid
saya termasuk siklus yang tidak teratur jadi agak susah menentukan masa subur.Jadi
saya memutuskan mencari masa subur dengan system suhu basal. Untuk mengukur
suhu basal saya bermodalkan thermometer digital, selembar kertas untuk mencatat
grafik suhu basal saya, dan sebuah senter untuk melihat angka suhu di thermometer
digital. Setiap bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur, saya selalu
mengukur suhu tubuh saya . thermometer yang malamnya sudah saya bersihkan
dengan cairan antiseptic saya kulum di dalam mulut saya. Setelah thermometer berbunyi
tut…tut….tut… saya tarik dan saya lihat suhunya. Kemudian saya catat di grafik
yang sudah saya buat sendiri.
Selain cara di atas, atas saran beberapa teman, saya juga
melakukan pijat perut ke dukun bayi. Namanya juga usaha, karena sudah banyak testimony
yang mengatakan berhasil saya pun juga melakukannya.
Selain usaha lahir, usaha
batinpun mesti dilakukan. Berdoa memohon keturunan harus kita panjatkan kepada
Tuhan. Saya menghafalkan doa doa seperti yang tertulis di dalam surat Al
Furqon: 74, Al Anbiya:89 dan Ali Imron:34. Doa-doa ini saya baca setelah
sholat, saat akan meminum jus femmie, minum madu, makan vit e dan habbatus
sauda, setelah berhubungan intim dengan suami, dan saat turun hujan. Jika ada saudara/teman
yang umroh/haji sayapun minta titip doa. Tidak lupa meminta bantuan kepada ortu
dan mertua untuk turut serta didoakan.
Sesungguhnya manusia hanya bisa berusaha dan berdoa,
Allohlah pemilik segala keputusan. Jika sudah saatnya kita diberi momongan, tentu
itu adalah waktu terbaik di sisi Alloh. JIka Alloh belum berkenan, pasti ada
hikmah yang terkandung di setiap kejadian. Jadi para calon ibu dan bapak, mari
kita tetap senantiasa berusaha dan berdoa, dan hendaklah kita pantang berputus
asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar