Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Rabu, 29 Agustus 2012

Fobia

Fobia?

Orang awam mungkin mengenal istilah ini sebagai suatu ketakutan pada sesuatu yang tidak realistis. Tidak realistis yang dimaksudkan di sini bukan berarti "sesuatu" tersebut tidak ada, namun tidak realistis yang dimaksud di sini adalah "sesuatu" yang menjadi objek/situasi ketakutan tersebut pada saat kejadian sebenarnya tidak menakutkan atau membahayakan. 

Secara ilmiah, dalam buku saku wajibnya anak psikologi yang namanya PPDGJ, fobia masuk dalam aksis I, di bawah payung Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait dengan stres. PPDGJ menyebut fobia ini sebagai gangguan anxietas fobik. Anxietas atau kecemasan ini terjadi karena faktor pencetus berupa situasi atau objek yang jelas/realistis. Jadi penyebabnya berasal dari luar diri individu.


Naah karena adanya kecemasan ini, maka objek atau situasi tersebut kemudian akan dihindari atau dihadapi dengan perasaan terancam oleh pelaku (atau penderita). Kecemasan ini diiringi oleh perasaan depresi yang akan semakin memperburuk keadaan cemas. Kasihan sekali looh kondisi orang yang mengalami fobia. Reaksi psikologisnya bisa berupa kepanikan, wajah memucat, jantung berdebar kencang, keringat dingin dsb.

Ada jenis-jenis fobia, diantaranya:

1. fobia pada ruangan terbuka/agorafobia (ada contoh videonya)




2. Fobia terhadap anjing



3. Fobia pada ketinggian
4. Fobia pada hewan tertentu
5. Fobia menyetir
6. Fobia naik pesawat terbang
7. Fobia pada tempat tertutup
dll...


Penanganannya bisa menggunakan berbagai tekhnik:
1. Tekhnik Floading
Merupakan prosedur terapi dimana penderita fobia dihadapkan sebanyak mungkin pada situasi atau     objek ketakutan mereka baik secara khayal/nyata pada waktu tertentu, tanpa ada kesempatan untuk menghindar dari situasi tersebut.
Untuk lebih jelasnya, tonton saja videonya:


2. Terapi EMDR (Eye Movement Desentisation Reprocessing)
Suatu terapi yang melibatkan klien untuk menggerakkan bola matanya ke kiri dan kanan
Cara kerjanya belum diketahui, namun hasil menunjukkan hasil yang positif.
Terapi ini memproses materi intelektual di otak bukan proses materi emosi



3. Terapi perilaku.
Terapi ini terdiri dari
a) terapi perilaku-menghadapi-(menghadapi ketakutan dan tidak menghindar),
b) terapi perilaku-simulasi-(semacam latihan sebelum benar-benar terjun dalam dunia sebenarnya, diharapkan dengan simulasi, klien akan menurun tingkat kecemasan dan semakin percaya diri),
c) teknik perilaku-mengubah sensasi-(mengubah sikap, pandangan, dan pemikiran terhadap objek/situasi ketakutan dengan cara yang lain).

4. Teori Medan Pikiran
Cara ini dilakukan dengan merangsang otak kanan dengan cara mengetuk-mengetukkan bagian tubuh tertentu dengan jari tangan. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi yang lain seperti melihat gambar objek/situasi yang merupakan sumber ketakutan/kecemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar