Suatu
waktu, saya pernah merasa frustasi dengan kenyataan hidup yang tak sesuai
dengan yang saya harapkan. Saya menulis “status” di facebook kira-kira seperti ini:
“How can I change the world?
I can’t change the world,
Because I’m sure I can’t change your mind,
Where the miracle I need now?”
Setelah saya menonton film “The Secret”, saya temukan
jawabannya. Untuk mendapatkan sebuah keajaiban bahkan banyak keajaiban yang
mengelilingi kehidupan kita, kita tidak perlu mengubah orang lain, atau bahkan
mengubah dunia untuk mendapatkan keinginan yang akan membahagiakan hidup kita.
Satu-satunya yang harus diubah adalah DIRI KITA SENDIRI.
Film “The Secret” menguraikan sebuah cara yang
sebetulnya mudah dilakukan orang, tapi karena ketidaktahuan atau
ketidakmengertian, maka sering diabaikan orang. Film “The Secret’ memberitahu
kita cara untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan, baik
kebahagiaan-kekayaan-kemakmuran-kesejahteraan-kesehatan-pasangan hidup-atau
apapun yang kita inginkan, dengan mematuhi sebuah hukum alam yang sangat kuat
yang bekerja di jagad raya ini. Hukum ini disebut: HUKUM KETERTARIKAN atau GAYA
TARIK atau DAYA TARIK.
Hukum ketertarikan menyatakan: “hal yang sama atau
mirip akan menarik hal yang sama atau mirip pula”. Seseorang akan cenderung
tertarik kepada seseorang yang memiliki kemiripan dengannya, baik dalam hal
hobi, makanan kesukaan ataupun selera. Begitu pula dengan hukum tarik-menarik
yang bekerja di alam semesta. Jika kita tertarik pada sesuatu, maka seisi alam
semesta akan tertarik pada minat kita.
Kita ibaratkan diri kita seperti sebuah magnet.
Kita dapat menarik apapun yang kita inginkan. Pikiran itu memiliki gelombang
frekwensi. Bayangkan apapun yang kita inginkan (misalnya mobil baru,
kemewahan), sinyal pikiran ini akan dipancarkan ke alam semesta. Pikirkan
secara konsisten, berulang-ulang. Kita wajib mempertahankan apa yang ada di
pikiran kita. Yakinkanlah dengan sejelas-jelasnya dalam pikiran kita mengenai
apa yang kita inginkan. Dari sinilah kita akan menggunakan hukum ketertarikan
ini. Kita dapat menarik apapun yang kita inginkan, berdasarkan kekuatan
imajinasi yang ada ada dalam pikiran kita, berdasarkan apa yang kita pikirkan.
Hukum ketertarikan memiliki sifat universal dan
netral. Alam semesta hanya merespon apa yang kita pikirkan, tidak perduli,
apakah yang kita pikirkan itu sesuatu yang diinginkan atau tidak, sesuatu yang
positif atau tidak, sesuatu itu baik atau buruk. Jadi, kita harus berhati-hati
dengan yang kita pikirkan. Jika kita memikirkan tentang kesusahan maka akan
datang lebih banyak kesusahan lagi. Jika mengeluh, maka akan datang lebih
banyak bencana lagi.
Hukum ketertarikan berkata:”kami akan memberikan
apa yang anda katakan dan anda perhatikan”. Jika kita bersikap positif
dalam berpikir dan menata tujuan hidup, maka kita cenderung menarik
orang-keadaan- kejadian yang positif juga. Sebaliknya, jika kita bersikap
negatif, sangat pemarah, maka kita pasti cenderung menarik orang untuk bersikap
negatif dan pemarah juga. Maka, jangan terlalu memperhatikan apa yang tidak
diinginkan, ditakutkan, atau yang dihindari. Perhatikan saja apa yang
sepenuhnya menjadi keinginan kita, maka hal yang kita inginkan akan semakin
cepat terjadi. Ini adalah konsep yang mungkin sulit untuk dipahami, tapi jika
kita mulai membuka diri, mau menerimanya, maka inilah yang akan mengubah hidup
kita.
TANPA SADAR, kita menarik apapun dalam kehidupan kita.
Kita berpikir bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran kita, bahwa pikiran
kita bekerja otomatis, bahwa perasaan kita bekerja otomatis, dan semua hal yang
terjadi ke diri kita ditarik secara standar. Tentunya akan tidak mudah pada
awalnya jika kita harus memantau semua hal yang kita pikirkan. Ada begitu banyak pikiran
datang ke diri kita dari segala arah, dari banyak hal yang berbeda. Jadi, kita
tidak disarankan untuk memantau semua pikiran kita, sebab hal ini akan membuat
kita gila. Inilah saat sistem dari perasaan membimbing kita. Emosi kita. Apa
yang kita rasakan akan membantu kita untuk memahami apa yang kita pikirkan.
Perasaan merupakan cerminan dari pikiran kita. Hanya ada dua perasaan yang ada,
yakni perasaan baik dan jelek.
PERASAAN JELEK: apapun istilahnya, tapi pada dasarnya
semuanya adalah perasaan negatif. Perasaan bersalah, kemarahan, frustasi,
semuanya terasa sama, terasa tidak baik. Dan dari semua yang kita rasakan itu
menyatakan bahwa apa yang sedang kita pikirkan itu tidak selaras dengan hal-hal
yang benar-benar kita inginkan. Istilah lain menyebut perasaan jelek ini
sebagai “frekwensi gelombang jelek” atau “getaran jahat”.
PERASAAN BAIK atau NYAMAN: perasaan penuh harapan atau
kebahagiaan atau cinta. Perasaan positif itu menyatakan bahwa apa yang kita
pikirkan saat ini adalah selaras dengan apa yang kita inginkan.
Apa yang sedang kita rasakan adalah refleksi sempurna
dari apa yang sedang dalam proses menjadi sesuatu. Dan kita pasti akan
mendapatkan apa yang kita rasakan, tanpa kita pikirkan terlebih dahulu. Hari
baik, buruk, semakin kaya, semakin miskin, hanyalah tentang bagaimana
orang-orang selalu dikuasai perasaan mereka sendiri.
Penting sekali untuk merasa baik, karena perasaan ini
akan dikirim ke alam semesta dan mulai menarik banyak hal baik ke diri kita.
Hal ini akan membuat kita semakin baik, dan semua itu akan membuat kita
mendapatkan yang lebih baik dan semakin baik.
Pada saat kita merasa sedih, maka ubahlah. Banyak hal
bisa dilakukan, contohnya: kita bisa memutar musik yang indah, bernyanyi lagu
yang riang, berpikir tentang hal-hal yang menyenangkan, dan pertahankan apa
yang kita pikirkan itu, dan yakinlah, kita akan mulai merasa baik. Saat kita
mulai terbiasa dengan hal ini, saat kita mulai menuntun pikiran berdasarkan apa
yang kita rasakan, serta perhatikan apa hasilnya untuk diri kita, maka kita
akan mengerti bahwa sesungguhnya diri kita sendirilah , sang pencipta kenyataan
untuk diri kita sendiri.
TAHAP I: KITA
HARUS MEMINTA APA YANG KITA INGINKAN.
Apa yang benar-benar kita inginkan? Duduk dan tulislah di sehelai kertas
dengan tulisan yang menunjukkan keadaan kita saat ini (contoh: “saya
sekarang sangat gembira dan berterimaksih bahwa…”) dan kemudian jelaskan
hidup bagaimana yang kita inginkan dalam semua hal. Pekerjaan ini benar-benar
menyenangkan. Seolah-olah alam semesta dianggap sebagai daftar katalog dan kita
membalik halaman katalognya dan kita tinggal memesan order kita pada alam
semesta. Kadang apa yang kita minta tak perlu kata-kata, sebab alam semesta tak
mendengar apa yang kita katakan. Alam semesta hanya merespon apa yang kita pikirkan.
TAHAP II:
MENGIMANI.
Jika kita sudah meminta, maka kita perlu mengimani apa yang kita minta
akan kita terima. Alam semesta akan mengatur dirinya untuk mewujudkan keinginan
kita. Jika kita masih ragu, maka cepat
atau lambat kita akan dipenuhi gambaran pesimistis. Pikiran-pikiran pesimistis
memancarkan frekwensi ke alam semesta, lalu alam semesta merespon dengan menarik dan mengirim lebih
banyak frekwensi yang sama ke dalam pikiran kita. Oleh karena itu, kita harus
percaya agar frekwensi yang dikirim
pikiran kita berupa gambar seolah-olah kita telah menerimanya.
Iman, menjadi kekuatan dikala kita jatuh atau terhalang. Imani bahwa
apapun bisa selama kita berpikir bisa. Semua dapat diraih selama kita yakin
bahwa kita bisa meraihnya dan kita tidak bersalah untuk meraihnya. Kita tidak
mungkin mencapai impian, bila kita tidak memiliki kepercayaan yang menyetujui
kita mencapai impian itu. Imanilah bahwa apapun yang diberi Tuhan adalah yang
terbaik, dan apa yang kita minta akan dikabulkan.
TAHAP III:MENERIMA
Kita harus menyelaraskan diri kita dengan apa yang kita minta. Dan kita
akan merasa hebat sekali. Kita akan merasa bergairah, bergembira dan berharga.
Milikilah suatu perasaan: seolah-olah kita telah mendapatkan apa yang kita
inginkan, dan pertahankan perasaan tersebut. Lakukanlah semua usaha untuk
mendapatkan perasaan ini, dan hal ini akan membantu kita untuk menarik apa yang
kita inginkan ke diri kita. Bisa saja saat kita membayangkan, hal tersebut
telah menjadi kenyataan atau kita mungkin memperoleh ide bagus tentang cara
melakukannya atau mewujudkannya.
Mungkin ada sebuah pertanyaan: “kapan keinginan
kita akan terwujud?” Jawabannya adalah: hal ini berkaitan dengan
keselarasan kita dengan alam semesta, tidak tergantung besar atau kecilnya
keinginan kita. Semuanya tergantung apa yang ada di pikiran kita, tergantung
bagaimana kita menempatkan keinginan kita tersebut di pikiran kita. Jika kita
memiliki perasaan “telah memilikinya sekarang, maka alam semesta akan bereaksi
sesuai dengan perasaan kita.
Sebagian orang merasa terkungkung atau terjebak karena keadaan mereka.
Mungkin dia tidak punya banyak uang di rekeningnya, mungkin dia tidak punya hubungan cinta, mungkin dia
sedang sakit. Dalam hukum ketertarikan, sesungguhnya ini bukanlah keadaan yang
sebenarnya pada orang tersebut. Kondisi apapun yang menimpa seseorang,
merupakan hasil sisa dari pikiran dan tindakan di masa lalu. Jadi kuncinya,
jika ingin mengubah keadaan atau kondisi tersebut adalah dengan cara:
·
Memiliki sikap syukur.
Sikap syukur akan mengubah energi dan pemikiran kita. Jika awalnya yang
kita perhatikan adalah hal-hal yang tidak kita miliki, maka fokus perhatiannya
harus di ubah. Hargailah apapun yang kita punya dan yang kita rasa baik.
Penghargaan akan menarik semua dukungan. Mulailah untuk terbiasa mengucapkan
terimakasih dan mensyukuri apapun dan hal yang kita kerjakan sehari-hari. Sukap
ini akan menarik hal-hal baik, hal-hal yang dapat kita syukuri.
·
Visualisasi (proses membayangkan dalam pikiran)
Saat kita membuat gambaran di pikiran, otak tak dapat membedakan, apakah
benar-benar dilakukan atau hanya bayangan di pikiran saja.jadi jika kita telah
membayangkan di pikiran, artinya kita juga membayangkannya ke seluruh tubuh
kita. Visualisasi merupakan pengalaman tiga dimensi yang sangat nyata saat itu
juga. Jadi kita seolah-olah telah
memiliki atu benar-benar melakukan sesuatu tersebut.
Butuh PERASAAN untuk menciptakan “gaya
tarik”. Jika kita hanya berpikiran positif atau membayangkan saja, dan tidak
memiliki perasaan apapun terhadap pikiran positif kita, hal tersebut TIDAK
CUKUP untuk mencipta “Gaya Tarik”. Rasakan kegembiraannya, rasakan
kesenangannya, jangan pedulikan, meski kita terlihat begitu tolol saat
melakukannya.
Hukum Ketertarikan di alam semesta ini akan mewujudkan
setiap keinginan kita. Tugas kita bukanlah memikirkan bagaiman aterjadinya.
Bagaimana terjadinya akan terwujud, tergantung bagaimana komitmen dan keyakinan
kita, tergantung bagaiman perasaan dan gambaran dalam pikiran kita. Alam
semesta selalu tahu cara terpendek, tersingkat, tercepat, dan harmonis antara kita
dan impian kita. Inilah saat terjadinya kegaiban dan keajaiban. Dan inti dari
semua rahasia ini adalah PERASAAN BAIK.
Jangan jadikan ini sebagai tugas sehari-hari, tapi
jadikan sebagai KEBIASAAN kita. Orang yang terbiasa dengan proses ini, maka
keajaiban akan selalu mengikuti kemanapun kita pergi. Karena kita selalu
mengingatnya dan melaksanakannya setiap saat, bukan melaksanakannya sekali
saja. Pertahankan niatnya, jangan berniat sesaat saja, jangan terpengaruh saat
ada orang lain, mematahkan atau mematikan pikiran kita dengan kata-kata yang
negatif.
Imajinasi adalah sangat penting. Imajinasi merupakan gambaran pendahuluan
dari peristiwa hidup yang akan menjadi kenyataan. Tentukan apa yang menjadi
keinginan anada. Percayalah anda dapat memilikinya. Percayalah anda memang
pantas memilikinya. Percayalah semua itu mungkin terjadi pada anda. Kemudian,
tutuplah mata anda setiap hari selama beberapa menit dan bayangkan anda telah
memiliki apa yang anda inginkan dan rasakan “perasaan” seolah-olah telah
memilikinya. Setelah itu, bersyukurlah pada hal-hal yang telah anda miliki dan
benar-benar anda nikmati, lalu kembalilah ke kehidupan anda sehari-hari.
Pancarkanlah keinginan anda pada alam semesta. Percayalah bahwa alam semesta
akan menemukan cara untuk mewujudkannya J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar