Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Rabu, 29 Agustus 2012

Law of Attraction -The Secret-


Suatu waktu, saya pernah merasa frustasi dengan kenyataan hidup yang tak sesuai dengan yang saya harapkan. Saya menulis “status” di facebook  kira-kira seperti ini:
“How can I change the world?
I can’t change the world,
Because I’m sure I can’t change your mind,
Where the miracle I need now?”

Setelah saya menonton film “The Secret”, saya temukan jawabannya. Untuk mendapatkan sebuah keajaiban bahkan banyak keajaiban yang mengelilingi kehidupan kita, kita tidak perlu mengubah orang lain, atau bahkan mengubah dunia untuk mendapatkan keinginan yang akan membahagiakan hidup kita. Satu-satunya yang harus diubah adalah DIRI KITA SENDIRI.
Film “The Secret” menguraikan sebuah cara yang sebetulnya mudah dilakukan orang, tapi karena ketidaktahuan atau ketidakmengertian, maka sering diabaikan orang. Film “The Secret’ memberitahu kita cara untuk mendapatkan apapun yang kita inginkan, baik kebahagiaan-kekayaan-kemakmuran-kesejahteraan-kesehatan-pasangan hidup-atau apapun yang kita inginkan, dengan mematuhi sebuah hukum alam yang sangat kuat yang bekerja di jagad raya ini. Hukum ini disebut: HUKUM KETERTARIKAN atau GAYA TARIK atau DAYA TARIK.
Hukum ketertarikan menyatakan: “hal yang sama atau mirip akan menarik hal yang sama atau mirip pula”. Seseorang akan cenderung tertarik kepada seseorang yang memiliki kemiripan dengannya, baik dalam hal hobi, makanan kesukaan ataupun selera. Begitu pula dengan hukum tarik-menarik yang bekerja di alam semesta. Jika kita tertarik pada sesuatu, maka seisi alam semesta akan tertarik pada minat kita.
Kita ibaratkan diri kita seperti sebuah magnet. Kita dapat menarik apapun yang kita inginkan. Pikiran itu memiliki gelombang frekwensi. Bayangkan apapun yang kita inginkan (misalnya mobil baru, kemewahan), sinyal pikiran ini akan dipancarkan ke alam semesta. Pikirkan secara konsisten, berulang-ulang. Kita wajib mempertahankan apa yang ada di pikiran kita. Yakinkanlah dengan sejelas-jelasnya dalam pikiran kita mengenai apa yang kita inginkan. Dari sinilah kita akan menggunakan hukum ketertarikan ini. Kita dapat menarik apapun yang kita inginkan, berdasarkan kekuatan imajinasi yang ada ada dalam pikiran kita, berdasarkan apa yang kita pikirkan.
Hukum ketertarikan memiliki sifat universal dan netral. Alam semesta hanya merespon apa yang kita pikirkan, tidak perduli, apakah yang kita pikirkan itu sesuatu yang diinginkan atau tidak, sesuatu yang positif atau tidak, sesuatu itu baik atau buruk. Jadi, kita harus berhati-hati dengan yang kita pikirkan. Jika kita memikirkan tentang kesusahan maka akan datang lebih banyak kesusahan lagi. Jika mengeluh, maka akan datang lebih banyak bencana lagi.
Hukum ketertarikan berkata:”kami akan memberikan apa yang anda katakan dan anda perhatikan”. Jika kita bersikap positif dalam berpikir dan menata tujuan hidup, maka kita cenderung menarik orang-keadaan- kejadian yang positif juga. Sebaliknya, jika kita bersikap negatif, sangat pemarah, maka kita pasti cenderung menarik orang untuk bersikap negatif dan pemarah juga. Maka, jangan terlalu memperhatikan apa yang tidak diinginkan, ditakutkan, atau yang dihindari. Perhatikan saja apa yang sepenuhnya menjadi keinginan kita, maka hal yang kita inginkan akan semakin cepat terjadi. Ini adalah konsep yang mungkin sulit untuk dipahami, tapi jika kita mulai membuka diri, mau menerimanya, maka inilah yang akan mengubah hidup kita.

TANPA SADAR, kita menarik apapun dalam kehidupan kita. Kita berpikir bahwa kita tidak dapat mengendalikan pikiran kita, bahwa pikiran kita bekerja otomatis, bahwa perasaan kita bekerja otomatis, dan semua hal yang terjadi ke diri kita ditarik secara standar. Tentunya akan tidak mudah pada awalnya jika kita harus memantau semua hal yang kita pikirkan. Ada begitu banyak pikiran datang ke diri kita dari segala arah, dari banyak hal yang berbeda. Jadi, kita tidak disarankan untuk memantau semua pikiran kita, sebab hal ini akan membuat kita gila. Inilah saat sistem dari perasaan membimbing kita. Emosi kita. Apa yang kita rasakan akan membantu kita untuk memahami apa yang kita pikirkan. Perasaan merupakan cerminan dari pikiran kita. Hanya ada dua perasaan yang ada, yakni perasaan baik dan jelek.
PERASAAN JELEK: apapun istilahnya, tapi pada dasarnya semuanya adalah perasaan negatif. Perasaan bersalah, kemarahan, frustasi, semuanya terasa sama, terasa tidak baik. Dan dari semua yang kita rasakan itu menyatakan bahwa apa yang sedang kita pikirkan itu tidak selaras dengan hal-hal yang benar-benar kita inginkan. Istilah lain menyebut perasaan jelek ini sebagai “frekwensi gelombang jelek” atau “getaran jahat”.
PERASAAN BAIK atau NYAMAN: perasaan penuh harapan atau kebahagiaan atau cinta. Perasaan positif itu menyatakan bahwa apa yang kita pikirkan saat ini adalah selaras dengan apa yang kita inginkan.
Apa yang sedang kita rasakan adalah refleksi sempurna dari apa yang sedang dalam proses menjadi sesuatu. Dan kita pasti akan mendapatkan apa yang kita rasakan, tanpa kita pikirkan terlebih dahulu. Hari baik, buruk, semakin kaya, semakin miskin, hanyalah tentang bagaimana orang-orang selalu dikuasai perasaan mereka sendiri.
Penting sekali untuk merasa baik, karena perasaan ini akan dikirim ke alam semesta dan mulai menarik banyak hal baik ke diri kita. Hal ini akan membuat kita semakin baik, dan semua itu akan membuat kita mendapatkan yang lebih baik dan semakin baik.
Pada saat kita merasa sedih, maka ubahlah. Banyak hal bisa dilakukan, contohnya: kita bisa memutar musik yang indah, bernyanyi lagu yang riang, berpikir tentang hal-hal yang menyenangkan, dan pertahankan apa yang kita pikirkan itu, dan yakinlah, kita akan mulai merasa baik. Saat kita mulai terbiasa dengan hal ini, saat kita mulai menuntun pikiran berdasarkan apa yang kita rasakan, serta perhatikan apa hasilnya untuk diri kita, maka kita akan mengerti bahwa sesungguhnya diri kita sendirilah , sang pencipta kenyataan untuk diri kita sendiri.
Ada tiga proses yang perlu kita lakukan untuk memanfaatkan hukum ketertarikan demi kesuksesan kita.
TAHAP I: KITA HARUS MEMINTA APA YANG KITA INGINKAN.
Apa yang benar-benar kita inginkan? Duduk dan tulislah di sehelai kertas dengan tulisan yang menunjukkan keadaan kita saat ini (contoh: “saya sekarang sangat gembira dan berterimaksih bahwa…”) dan kemudian jelaskan hidup bagaimana yang kita inginkan dalam semua hal. Pekerjaan ini benar-benar menyenangkan. Seolah-olah alam semesta dianggap sebagai daftar katalog dan kita membalik halaman katalognya dan kita tinggal memesan order kita pada alam semesta. Kadang apa yang kita minta tak perlu kata-kata, sebab alam semesta tak mendengar apa yang kita katakan. Alam semesta hanya merespon apa yang kita pikirkan.

TAHAP II: MENGIMANI.
Jika kita sudah meminta, maka kita perlu mengimani apa yang kita minta akan kita terima. Alam semesta akan mengatur dirinya untuk mewujudkan keinginan kita. Jika  kita masih ragu, maka cepat atau lambat kita akan dipenuhi gambaran pesimistis. Pikiran-pikiran pesimistis memancarkan frekwensi ke alam semesta, lalu alam semesta  merespon dengan menarik dan mengirim lebih banyak frekwensi yang sama ke dalam pikiran kita. Oleh karena itu, kita harus percaya agar frekwensi yang dikirim  pikiran kita berupa gambar seolah-olah kita telah menerimanya.
Iman, menjadi kekuatan dikala kita jatuh atau terhalang. Imani bahwa apapun bisa selama kita berpikir bisa. Semua dapat diraih selama kita yakin bahwa kita bisa meraihnya dan kita tidak bersalah untuk meraihnya. Kita tidak mungkin mencapai impian, bila kita tidak memiliki kepercayaan yang menyetujui kita mencapai impian itu. Imanilah bahwa apapun yang diberi Tuhan adalah yang terbaik, dan apa yang kita minta akan dikabulkan.

TAHAP III:MENERIMA
Kita harus menyelaraskan diri kita dengan apa yang kita minta. Dan kita akan merasa hebat sekali. Kita akan merasa bergairah, bergembira dan berharga. Milikilah suatu perasaan: seolah-olah kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan, dan pertahankan perasaan tersebut. Lakukanlah semua usaha untuk mendapatkan perasaan ini, dan hal ini akan membantu kita untuk menarik apa yang kita inginkan ke diri kita. Bisa saja saat kita membayangkan, hal tersebut telah menjadi kenyataan atau kita mungkin memperoleh ide bagus tentang cara melakukannya atau mewujudkannya.

Mungkin ada sebuah pertanyaan: “kapan keinginan kita akan terwujud?” Jawabannya adalah: hal ini berkaitan dengan keselarasan kita dengan alam semesta, tidak tergantung besar atau kecilnya keinginan kita. Semuanya tergantung apa yang ada di pikiran kita, tergantung bagaimana kita menempatkan keinginan kita tersebut di pikiran kita. Jika kita memiliki perasaan “telah memilikinya sekarang, maka alam semesta akan bereaksi sesuai dengan perasaan kita.
Sebagian orang merasa terkungkung atau terjebak karena keadaan mereka. Mungkin dia tidak punya banyak uang di rekeningnya, mungkin  dia tidak punya hubungan cinta, mungkin dia sedang sakit. Dalam hukum ketertarikan, sesungguhnya ini bukanlah keadaan yang sebenarnya pada orang tersebut. Kondisi apapun yang menimpa seseorang, merupakan hasil sisa dari pikiran dan tindakan di masa lalu. Jadi kuncinya, jika ingin mengubah keadaan atau kondisi tersebut adalah dengan cara:
·         Memiliki sikap syukur.
Sikap syukur akan mengubah energi dan pemikiran kita. Jika awalnya yang kita perhatikan adalah hal-hal yang tidak kita miliki, maka fokus perhatiannya harus di ubah. Hargailah apapun yang kita punya dan yang kita rasa baik. Penghargaan akan menarik semua dukungan. Mulailah untuk terbiasa mengucapkan terimakasih dan mensyukuri apapun dan hal yang kita kerjakan sehari-hari. Sukap ini akan menarik hal-hal baik, hal-hal yang dapat kita syukuri.

·         Visualisasi (proses membayangkan dalam pikiran)
Saat kita membuat gambaran di pikiran, otak tak dapat membedakan, apakah benar-benar dilakukan atau hanya bayangan di pikiran saja.jadi jika kita telah membayangkan di pikiran, artinya kita juga membayangkannya ke seluruh tubuh kita. Visualisasi merupakan pengalaman tiga dimensi yang sangat nyata saat itu juga. Jadi kita  seolah-olah telah memiliki atu benar-benar melakukan sesuatu tersebut.

Butuh PERASAAN untuk menciptakan “gaya tarik”. Jika kita hanya berpikiran positif atau membayangkan saja, dan tidak memiliki perasaan apapun terhadap pikiran positif kita, hal tersebut TIDAK CUKUP untuk mencipta “Gaya Tarik”. Rasakan kegembiraannya, rasakan kesenangannya, jangan pedulikan, meski kita terlihat begitu tolol saat melakukannya.

Hukum Ketertarikan di alam semesta ini akan mewujudkan setiap keinginan kita. Tugas kita bukanlah memikirkan bagaiman aterjadinya. Bagaimana terjadinya akan terwujud, tergantung bagaimana komitmen dan keyakinan kita, tergantung bagaiman perasaan dan gambaran dalam pikiran kita. Alam semesta selalu tahu cara terpendek, tersingkat, tercepat, dan harmonis antara kita dan impian kita. Inilah saat terjadinya kegaiban dan keajaiban. Dan inti dari semua rahasia ini adalah PERASAAN BAIK.
Jangan jadikan ini sebagai tugas sehari-hari, tapi jadikan sebagai KEBIASAAN kita. Orang yang terbiasa dengan proses ini, maka keajaiban akan selalu mengikuti kemanapun kita pergi. Karena kita selalu mengingatnya dan melaksanakannya setiap saat, bukan melaksanakannya sekali saja. Pertahankan niatnya, jangan berniat sesaat saja, jangan terpengaruh saat ada orang lain, mematahkan atau mematikan pikiran kita dengan kata-kata yang negatif.
Ada contoh untuk mengetahui hukum tentang gaya tarik ini: buat papan visi. Tempatkan foto dari apapun yang anda inginkan  di papan visi tersebut. Setiap hari, perhatikan papan visi tersebut dan mulai bayangkan hingga tahap seolah-olah anda telah memiliki apa yang anda inginkan.
Imajinasi adalah sangat penting. Imajinasi merupakan gambaran pendahuluan dari peristiwa hidup yang akan menjadi kenyataan. Tentukan apa yang menjadi keinginan anada. Percayalah anda dapat memilikinya. Percayalah anda memang pantas memilikinya. Percayalah semua itu mungkin terjadi pada anda. Kemudian, tutuplah mata anda setiap hari selama beberapa menit dan bayangkan anda telah memiliki apa yang anda inginkan dan rasakan “perasaan” seolah-olah telah memilikinya. Setelah itu, bersyukurlah pada hal-hal yang telah anda miliki dan benar-benar anda nikmati, lalu kembalilah ke kehidupan anda sehari-hari. Pancarkanlah keinginan anda pada alam semesta. Percayalah bahwa alam semesta akan menemukan cara untuk mewujudkannya J.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar