…………..akhirnya
sodara-sodara, aku terbujuk rayu oleh si Hemoy itu. Jadilah aku downline-nya.
Awalnya sih cuma risih aja, terus menerus ditawarin, kaena bulan ini adalah
bulan pendaftaran yang murah, ya sudah deh, aku menyerah. Pagi hari setelah aku
bergabung, aku sudah mendapat downline. Hari kedua aku bergabung, aku sudah
bisa menjual 1 produk.
Dari semua orang
yang kuajak gabung ke merek kecantikan ini, semuanya menolak!!!
haghaghag….dengan berbagai alasan/tanpa alasan. Gak cocoklah sama produknya,
gak pernah make, ga tertarik, males, ga sreg dengan sistem MLM. Tapi yaaa
dengan bujuk rayu, ada juga yang kecantol, hehehehe…Prinsipku ketika aku
menawarkan, aku tidak akan pernah memaksa. Jikalau sudah dibujuk, beradu
argumen, sudah menyinggung prinsip yang ia anut, aku akan mundur, dan mencari
orang lain. Bisnis seperti ini memang harus
menanggalkan rasa sungkan dan malu. Terkadang hal tak terduga terjadi. Orang
yang kau anggap 60% mau dan tertarik, ternyata tidak tertarik, orang yang kau
rasa pesimis untuk memesan produkmu, ternyata tertarik untuk memesannya. So,
kenapa tidak dicoba??.
Diluar pro kontra mengenai bisnis MLM, bagiku, bisnis ini adalah bisnis
perdagangan biasa. Bisnis jual beli biasa. Aku menjual barang dan aku
mendapatkan keuntungan. Lumayan lho kalau 1 produk memberi keuntungan Rp.5000an.
Dikali 10 sudah jadi Rp. 50 ribu. Naah begitu....so enjoy saja dengan bisnis
ni, tak masalah jikalau tak menutup point, syukur-syukur bisa tutup point. Kalaupun
harus tutup point, aku harus bisa menghasilkan pointnya dari orang lain. Dari orang
yang mau membeli produk itu, bukan aku yang harus membeli sendiri produk itu. Kalaupun
membeli harus dalam batas wajar dan sesuai kebutuhan, bukan sesuai dengan
keinginan. Jadi pintar belanja, pintar berbisnis, dan pintar memutar uang....
Kalau sudah begini, siapa yang tidak setuju??
Yang tidak setuju......ah pasti banyaaak. Itu maaah biasa, asalkan tetap damai. Benar saudara-saudara?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar