Bagaimana rasa sebuah pengkhianatan?. Pengkhianatan dari
teman yang kau percayai?
Dapatkah kau menggambarkan rasanya?
Tapi yang kurasakan tak seperti itu
Yang kurasakan adalah aku seperti ditusuk dari depan, bukan
di hati, tapi tepat di tengah2 keningku. Darahnya serasa menggumpal di
seputaran kepalaku. Menimbulkan rasa pening yang teramat hebat. Suhu tubuhku
meningkat drastis. Aku berusaha menahan air mata agar tidak usah mengalir. Tapi
tetap saja mengalir, dan terus menerus, tidak bisa ditahan. Aku tidak menyukai
reaksiku ini. Tangisan itu membuatku sulit bernafas, menghabiskan begitu banyak
tissue, membuat mataku panas dan bengkak, membuat tulang pipiku sangat panas
dan pegal. Pening, panas, dan sakit hati berbaur jadi satu.
Aku sungguh tidak menyukai reaksiku ini. Aku
harus segera bangkit. Tidak pantas rasanya aku menumpahkan airmata untuk orang
yang telah berkhianat. Buat apa ditangisi, dia tak layak mendapatkannya.
Seharusnya aku justru harus tertawa. Tertawa melihat sikap dan perilakunya.
Tertawa melihat bagaimana kualitas pribadinya. Tertawa melihat betapa Tuhan
telah sangat baik menunjukkan teman macam apa dia.
Tak mengapa menangis. Reaksi
atas syok yang melanda. Justru menyehatkan, sebab kita dapat luapkan emosi.
Cukup sebentar saja. Tidak perlu menyesal atas apa yang terjadi. Semua sudah
takdir, apa yang telah terjadi semoga menjadi pembelajaran buat diri agar terus
menjadi orang yang lebih baik di waktu yang akan datang. Hidup di dunia ini
memang akan mempertemukan dengan beragam manusia. Tidak semua baik. Banyak yang
jahat dan kejam. Bahkan dari pihak orang yang kau anggap teman. Bahkan dari
pihak orang yang kau taruh kepercayaan.
Seseorang pernah menasehatiku,
agar aku selalu berhati-hati berinteraksi dengan orang lain. Ia yang telah
merasakan lebih dulu asam garam kehidupan, mengingatkanku akan banyaknya orang
yang bisa berlaku kejam, jahat, memiliki maksud tidak baik. Waktu dulu, aku tak
mengerti dan hany bisa berkata ’ya’. Kini aku menelan sendiri asam garam
kehidupan itu, dan memang rasanya tidak enak. Orang yang lebih tua memang tak
dapat disangkal kebijaksanaannya, sebab ia telah memiliki pengalaman terlebih
dahulu. Pengalaman yang telah mereka olah, sehingga bisa memberikan takaran
pertimbangan yang lebih objektif. Itulah pentingnya anak muda mendengar nasehat
orang yang lebih tua darinya. Karena yang lebih tua, lebih menang akan
pengalaman, meski mungkin mereka tak setinggi ilmu akademis kita.
Tentang sebuah pengkhianatan...
Tidak perlu berlama-lama terpuruk di dalamnya...
Delete saja
dia dari daftar temanmu
Lembaran
hidup yang lain sudah menanti
Dunia tidak
akan runtuh hanya karena polah tingkah teman yang menghancurkan kepercayaanmu...
Percayalah,
bahwa Tuhan sudah memberikan keputusan yang baik untuk hubungan pertemanan
kalian. Dia tak pernah salah.
Tinggal sekarang bagaimana kita
merespon kejadian ini. Selalu ada bagian positif di sisi bagian yang negatif.
Segera bergerak, karena hidup terus berlanjut. Jika kau
berdiri mematung menyesali diri, kau akan terlindas oleh roda-roda
keterpurukan.
Hidup begini indah, teruslah
keluar menyebar di permukaan bumi. Semoga Tuhan mempertemukanmu dengan teman
dan sahabat yang sejati.
Tentang sebuah pengkhianatan,
tak perlu menjadikannya sebagai trauma...
Alam akan menyeleksi sendiri
siapa dan apa yang terbaik untukmu, sesuai dengan apa dan bagaimana kau
berpikir dan merasa.
Jika hidup bisa memilih, kenapa
tidak memilih untuk menjadi seorang pembelajar?
Mungkin harus tersentuh bara
dulu, sebelum kau mengerti akan rasa sakit dari api atau panas.
Setelah itu segera obati, dan
niscaya kau akan menjadi orang yang lebih berhati-hati...
Yang perlu kau ucapkan sekarang
adalah: ”selamat atas kebebasanmu” bebas dari teman yang khianat, bebas dari teman yang tak mau belajar bersama-sama, bebas dari.teman yang mungkin tak baik untukmu.
Jika ingin membalas rasa sakit
hati, tunjukkan bahwa kita bisa menjadi orang yang lebih baik dan sukses
darinya.
Semangat kawan...
Suatu petang,
penghujung April 2012
...dalam
guyuran hujan, terkisah guyuran air mata oleh sebab pengkhianatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar