Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Selasa, 01 Mei 2012

-Rasa Sebuah Pengkhianatan-


Bagaimana rasa sebuah pengkhianatan?. Pengkhianatan dari teman yang kau percayai?
Dapatkah kau menggambarkan rasanya?
Ada yang bilang, rasanya seperti ditusuk dari belakang……
Tapi yang kurasakan tak seperti itu
Yang kurasakan adalah aku seperti ditusuk dari depan, bukan di hati, tapi tepat di tengah2 keningku. Darahnya serasa menggumpal di seputaran kepalaku. Menimbulkan rasa pening yang teramat hebat. Suhu tubuhku meningkat drastis. Aku berusaha menahan air mata agar tidak usah mengalir. Tapi tetap saja mengalir, dan terus menerus, tidak bisa ditahan. Aku tidak menyukai reaksiku ini. Tangisan itu membuatku sulit bernafas, menghabiskan begitu banyak tissue, membuat mataku panas dan bengkak, membuat tulang pipiku sangat panas dan pegal. Pening, panas, dan sakit hati berbaur jadi satu.

Aku sungguh tidak menyukai reaksiku ini. Aku harus segera bangkit. Tidak pantas rasanya aku menumpahkan airmata untuk orang yang telah berkhianat. Buat apa ditangisi, dia tak layak mendapatkannya. Seharusnya aku justru harus tertawa. Tertawa melihat sikap dan perilakunya. Tertawa melihat bagaimana kualitas pribadinya. Tertawa melihat betapa Tuhan telah sangat baik menunjukkan teman macam apa dia.

Tak mengapa menangis. Reaksi atas syok yang melanda. Justru menyehatkan, sebab kita dapat luapkan emosi. Cukup sebentar saja. Tidak perlu menyesal atas apa yang terjadi. Semua sudah takdir, apa yang telah terjadi semoga menjadi pembelajaran buat diri agar terus menjadi orang yang lebih baik di waktu yang akan datang. Hidup di dunia ini memang akan mempertemukan dengan beragam manusia. Tidak semua baik. Banyak yang jahat dan kejam. Bahkan dari pihak orang yang kau anggap teman. Bahkan dari pihak orang yang kau taruh kepercayaan.

Seseorang pernah menasehatiku, agar aku selalu berhati-hati berinteraksi dengan orang lain. Ia yang telah merasakan lebih dulu asam garam kehidupan, mengingatkanku akan banyaknya orang yang bisa berlaku kejam, jahat, memiliki maksud tidak baik. Waktu dulu, aku tak mengerti dan hany bisa berkata ’ya’. Kini aku menelan sendiri asam garam kehidupan itu, dan memang rasanya tidak enak. Orang yang lebih tua memang tak dapat disangkal kebijaksanaannya, sebab ia telah memiliki pengalaman terlebih dahulu. Pengalaman yang telah mereka olah, sehingga bisa memberikan takaran pertimbangan yang lebih objektif. Itulah pentingnya anak muda mendengar nasehat orang yang lebih tua darinya. Karena yang lebih tua, lebih menang akan pengalaman, meski mungkin mereka tak setinggi ilmu akademis kita.

Tentang sebuah pengkhianatan...
Tidak perlu berlama-lama terpuruk di dalamnya...
Delete saja dia dari daftar temanmu
Lembaran hidup yang lain sudah menanti
Dunia tidak akan runtuh hanya karena polah tingkah teman yang menghancurkan kepercayaanmu...
Percayalah, bahwa Tuhan sudah memberikan keputusan yang baik untuk hubungan pertemanan kalian. Dia tak pernah salah.
Tinggal sekarang bagaimana kita merespon kejadian ini. Selalu ada bagian positif di sisi bagian yang negatif. Segera bergerak, karena hidup terus berlanjut. Jika kau berdiri mematung menyesali diri, kau akan terlindas oleh roda-roda keterpurukan.
Hidup begini indah, teruslah keluar menyebar di permukaan bumi. Semoga Tuhan mempertemukanmu dengan teman dan sahabat yang sejati.

Tentang sebuah pengkhianatan, tak perlu menjadikannya sebagai trauma...
Alam akan menyeleksi sendiri siapa dan apa yang terbaik untukmu, sesuai dengan apa dan bagaimana kau berpikir dan merasa.
Jika hidup bisa memilih, kenapa tidak memilih untuk menjadi seorang pembelajar?
Mungkin harus tersentuh bara dulu, sebelum kau mengerti akan rasa sakit dari api atau panas.
Setelah itu segera obati, dan niscaya kau akan menjadi orang yang lebih berhati-hati...
Yang perlu kau ucapkan sekarang adalah: ”selamat atas kebebasanmu” bebas dari teman yang khianat, bebas dari teman yang tak mau belajar bersama-sama, bebas dari.teman yang mungkin tak baik untukmu.
Jika ingin membalas rasa sakit hati, tunjukkan bahwa kita bisa menjadi orang yang lebih baik dan sukses darinya.
Semangat kawan...



Suatu petang, penghujung April 2012
...dalam guyuran hujan, terkisah guyuran air mata oleh sebab pengkhianatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar