Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Kamis, 03 Mei 2012

LIA si LEBAY

                                                     Lia dan si Poppy
”M’ diaaaaaaaaan…..selamat hari lahir yaaaaaaaaaa. Doanya pkkonya smg smua dilancarkan dan akan mendapat yg terbaik selalu. Ayo kita jdkan kelulusan kado ultah kita m’ dian. Semangaaaaaaat!!!!”

Lia...si lebay. Cuplikan diatas adalah salah satu sms ucapan ultahnya untukku. Salah satu ciri kelebay-an Lia adalah gaya smsnya yang memakai tulisan yang panjangggggggg untuk satu kata. Kalau bicara ia sangaaat ekspresif...”m’ dian, tau gak siiiih...bla..bla..bla...”
Aku tidak bisa menggambarkan caranya berbicara. Pokoknya ketika ia berbicara matanya sangat ekspresif, tekanan-tekanan suaranya penuh intonasi, dan anggota tubuhnya bergerak-gerak untuk memberi efek dramatis akan tema pembicaraannya.

Lia, sangat menyukai coklat. Mungkin karena ia begitu manis seperti rasa coklat. Ia bisa tidak makan nasi berhari-hari asalkan ada coklat yang menemaninya untuk camilan. Untuk urusan makan nasi, Lia ini sangat malas makan nasi. Aku, dan personil genggoers harus mengingatkannya untuk makan nasi, bahkan memakai ancaman segala. Kami juga sering memarahinya jika ia tidak menghabiskan makanannya. Dalam setiap makanan, pasti ada berkah kan. Jika ia tak menghabiskan makanannya kami selalu bilang, ”Li, habiskan, mungkin berkahnya ada di situ loooh”. Soal habis menghabiskan makanan ini, Umami lah yang paling cerewet. Ia akan sangat marah besaar jika seseorang membuang-bunag makanan atau tidak menghabiskan makanan. Terutama nasi. Ia bilang padaku, jika seseorang membuang-buang nasi, maka orang tersebut tidak menghargai Ayahnya. Secara umum, tidak menghargai petani. Ia mengetahui dengan pasti dan jelas, bagaimana lama dan sulitnya tahap-tahap menjadi sebuah beras dan padi. Membuang nasi=tidak menghargai jerih payah petani. Itu prinsipnya, dan jangan coba-coba untuk melanggar. Minimal, kau akan dapat cemberutan dan mulut monyong si Umami.

Tentang Lia...
Aku dan personil genggoers lainnya amat merindukan hadirnya di sisi kami. Ia tengah berduka sebab kehilangan ayahnya. Ayah yang menjadi sandaran dan tumpuan hidup. Ayah yang senantiasa memberikan keyamanan dan kemapanan baginya. Ayah yang menjadi garda depan bagi setiap keresahan dan kesulitannya. Ayah yang menjadi pelita dalam jalan hidupnya. Ayah yang menuntun arah dari setiap langkahnya. Ayah yang amat dicinta dan mencintainya.

Lia adalah seorang yang berhati lembut. Ia seorang penyayang. Seorang yang humoris nan lebay. Ia menyayangi kami dan ia juga menyayangi hewan-hewan, terutama kucing. Berpuluh kucing menghuni rumahnya di Sampit. Seekor kucing bernama Poppy juga dipeliharanya bersama adiknya di Jogja. Berpuluh mungkin beratus foto si Poppy disimpan di hape, fb, dan laptopnya. Begitu besarnya rasa cintanya pada si Poppy. Gemas dan teramat gemas. Saking cintanya pada kucing, ia pernah membelikan makanan kucing kemudian ia berikan pada salah seorang teman kami bernama Lita. Lia melakukan ini setelah tahu, di rumah kontrakan Lita ada kucing yang suka datang ke kontrakan Lita. Lia ingin kucing itu diberi makan oleh Lita, sehingga Lia membelikan makanan kucing itu.

Lia...ia pun sangat fasionable. Lihat..betapa cantiknya ia berbusana. Kegiatan hedonisnya biasanya dilakukan bersama Yani atau Indah atau Ayu. Bersamaku atau bersama Umami, takkan cocok.

Tentang Lia...
Ia temanku..ia teman kami, personel genggoers...
Semoga tabah dan kuat atas kehilangan ini. Kami merindukanmu dan siap menemani setiap sedih dan laramu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar