Ini adalah pahatan dan ukiran setiap kisah., sebentuk cerita, pelajaran, cinta dan airmata di sepanjang perjalanan kehidupan.

Selasa, 01 Mei 2012

Jangan ratapi rembulan yang tak teraih tangan


Terkadang hati  bertanya-tanya tentang sebuah keputusan yang telah diambil. Tepatkah ini? Sudah benarkah ini? Betulkah ini yang kuinginkan? Terlalu terburu-burukah dalam pengambilan keputusan ini? Akankah ini berakhir bahagia atau justru berujung pada kekecewaan dan penyesalan??

Kekhawatiran akan apa yang akan terjadi di masa depan selalu menimbulkan kecemasan. Cemas jika sesuatu yang buruk akan menimpa atau terjadi pada diri kita. Kecemasan ini seringkali membuat kita lupa akan hidup kita pada hari ini. Lupa melihat keindahan yang tersaji, lupa mensukuri bahwa pada hari ini kita masih ”baik-baik saja”, lupa bahwa yang terpenting, adalah membuat hari kita pada hari ini menjadi hari yang terbaik bagi hidup kita. Seringkali seseorang terjebak mengisi hari-harinya untuk mengeluh dan menyesali sesuatu yang terjadi di masa lalunya. Penyesalan...tidak akan pernah merubah keadaan kita di masa kita sekarang, hanya membuat hati merasa tersiksa, suatu rasa yang menguras hati dan pikiran. Bukankah lebih baik jika kita menerima penyesalan itu menjadi bagian dari hidup kita sambil terus memacu diri berbuat lebih baik lagi dengan belajar dari penyesalan kita itu.

 Sebuah pepatah amatlah saya sukai:
”ajarkan aku untuk tak meratapi rembulan yang tak teraih oleh genggaman tangan”.

Jika kita pernah gagal, terimalah, bahwa kita tak selalu menjadi yang terbaik. Jika sudah begitu kita tidak akan membenci diri sendiri. Kita akan menghargai diri sendiri atas segala upaya yang telah dilakukan meski belum bisa menjadi yang terbaik. Dan jangan lupa untuk terus belajar dari kegagalan itu. Gagal tak mengapa, tapi menyerah, jangan sampai terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar