Terkadang hati bertanya-tanya tentang sebuah keputusan yang
telah diambil. Tepatkah ini? Sudah benarkah ini? Betulkah ini yang kuinginkan?
Terlalu terburu-burukah dalam pengambilan keputusan ini? Akankah ini berakhir
bahagia atau justru berujung pada kekecewaan dan penyesalan??
Kekhawatiran akan apa yang akan terjadi di masa
depan selalu menimbulkan kecemasan. Cemas jika sesuatu yang buruk akan menimpa
atau terjadi pada diri kita. Kecemasan ini seringkali membuat kita lupa akan hidup
kita pada hari ini. Lupa melihat keindahan yang tersaji, lupa mensukuri bahwa
pada hari ini kita masih ”baik-baik saja”, lupa bahwa yang terpenting, adalah
membuat hari kita pada hari ini menjadi hari yang terbaik bagi hidup kita.
Seringkali seseorang terjebak mengisi hari-harinya untuk mengeluh dan menyesali
sesuatu yang terjadi di masa lalunya. Penyesalan...tidak akan pernah merubah
keadaan kita di masa kita sekarang, hanya membuat hati merasa tersiksa, suatu
rasa yang menguras hati dan pikiran. Bukankah lebih baik jika kita menerima
penyesalan itu menjadi bagian dari hidup kita sambil terus memacu diri berbuat
lebih baik lagi dengan belajar dari penyesalan kita itu.
Sebuah pepatah amatlah saya sukai:
Jika kita pernah gagal,
terimalah, bahwa kita tak selalu menjadi yang terbaik. Jika sudah begitu kita
tidak akan membenci diri sendiri. Kita akan menghargai diri sendiri atas segala
upaya yang telah dilakukan meski belum bisa menjadi yang terbaik. Dan jangan
lupa untuk terus belajar dari kegagalan itu. Gagal tak mengapa, tapi menyerah,
jangan sampai terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar