Setiap orang akan
dekat dan tertarik secara kimiawi terhadap orang-orang tertentu. Mungkin inilah
alasan kenapa terlahir genggong. Berawal dari kedekatan tempat duduk sewaktu
masih aktif kuliah. Satu orang duduk, maka ia akan memboking sejumlah kursi
untuk beberapa orang. Kursi itu di booking dengan cara meletakkan tas, buku,
atau berbagai barang yang dibawa di kursi tersebut, agar orang lain tidak
mendudukinya. Karena tempat duduk berdekatan, maka pembentukan kelompok untuk
suatu tugas.juga terdiri dari orang-orang itu-itu saja. Baru terpisah dalam
kelompok tugas, jika kelompok tugas di bentuk oleh dosen sendiri. Selalu
terdiri dari orang-orang yang itu-itu saja ini lebih disebabkan rasa nyaman,
dan enak ketika berkumpul.
Genggong ini juga
terlahir sebab sebelumnya di kelas kami sudah ada geng yang lain. Namanya
demato dan geng motor. Kelompok yang “itu-itu” kemudian terbakar untuk membuat
tandingan. Lalu terbersitlah geng yang
namanya geng Genggong. Genggong ini terdiri dari tujuh orang cewek. Awalnya mungkin hanya 6 orang, aku awalnya
tidak termasuk di dalamnya, namun karena seringnya aku bersama-sama geng ini,
maka secara alamiah aku masuk/dimasukkan dalam geng ini, hehe…
Ketujuh cewek ni
yakni, (1) Yani, (2) Liong/Eyang/Li, (3) Iva, (4) Indah/Syo, (5) Uma/Mami,
(6) Ayu/Nuzul, dan (7) aku.
Ketika masuk fase mengerjakan tesis, kelompok ini
masih sering eksis. Kalau sudah berkumpul di perpus, maka meja dan kursi perpus
akan dibajak, dan dipenuhi oleh barang-barang seperti laptop, buku-buku dan
tentu saja makanan dan minuman kami. Ngerumpi, tertawa tertahan cekikikan,
acara comblang-comblangan tak terhindarkan dari kegiatan merpus ini. Tak jarang
mejeng narsis jepret sini, jepret sana, biar tetep eksis. Berkumpul tapi tetap
saja mengaktifkan di jejaring sosial. Saling melempar status dan koment.
Namun, selang waktu berlalu, alur cerita di
masing-masing kehidupan personil genggong berubah. Pertemuan menjadi barang
mahal setelah masing-masing berputar-putar sendiri dalam urusan masing-masing.
Begitu banyak episode kehidupan di lalui bersama
genggong ini.
Berawal dari episode pernikahan Iva (pecah telor
personil genggong yang menikah). Tidak hanya Iva yang sibuk mempersiapkan
pernikahannya, namun personil lain (aku menyebutnya genggo’ers) juga amat sibuk
mempersiapkan rencana menghadiri perkawinan Iva yang diselenggarakan di Malang.
Mencari baju seragam, membuat rencana keberangkatan (kapan berangkat,
menggunakan media transportasi apa, dimana menginap, membuat egenda liburan di
Malang, membeli kado buat pengantin dsb). Tidak mudah mencapai mufakat. Tujuh kepala berarti 7 pendapat. Berbagai
alternatif rencana dicadangkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Saat
itu, kami masih bisa mudah berkumpul. Namun sayang, saat tiba waktu
keberangkatan, satu genggoers tidak bisa berangkat karena alasan urgen. Mami
mau mengejar kompre (ujian proposal tesis). Sediih rasanya genggoers tidak bisa
berkumpul di saat istimewa itu, namun mau bagaimana lagi.
Saat walimahan Iva
Saat walimahan Iva
Kejadian dramatis kedua menimpa salah satu genggoers,
yakni Lia. Abahnya tiba-tiba terserang stroke, dan harus dirawat di rumah
sakit. Kejadian yang membuat kehidupan Lia syok dan menjungkirbalikkan kemapanan
kehidupan Lia. Tuhan rupanya hendak mengajarkan pada diri Lia, arti penting
seorang ayah dalam hidupnya. Lia adalah seorang anak yang selalu mengalami masa
enak, segalanya tahu beres, namun dengan kejadian itu, ia harus belajar untuk
memenejemen segala sesuatunya, dan peran menjadi terbalik. Ia kini harus
bertanggungjawab penuh atas perawatan ayah. Ia off hampir setengah tahun
lamanya dari kampus dan tesis untuk merawat sang ayah. Hingga beberapa waktu
lalu, kabar menyedihkan sampai pada kami. Ayah Lia dipanggil ke Rahmatulloh.
Innalillahi wa innailahi roji’uun. Semoga amal ibadah ayah Lia diterima di sisi
Alloh swt, dan diampuni dosa-dosanya. Semoga Lia sekeluarga di beri kekuatan
dan kesabaran dalam menanggung kesedihan setelah ditinggal almarhum. Segera
kembali ke Yogya Lia, kami semua merindukanmu...
Kejadian ketiga, pernikahan Ayu. Dalam fase ini,
untuk membuat seragam saja, genggoers harus bersusah payah berkumpul untuk
membeli dan menjahir seragam kondangan. Kali inipun personel genggoers tidak lengkap
sebab Lia tidak bisa ikut menghadiri kondangan pernikahan Ayu ini.
Saat walimahan Ayu
Saat walimahan Ayu
Indah sudah hilang dari peredaran kampus, sebab ia
sangat sibuk dengan bisnis barunya. Bisnis fashion dan kegiatan hijabers Jogja.
Sms-sms ajakan untuk ke kampus sudah sampai titik jenuh karena tak jua ia balas.
Hingga akhirnya, kami membiarkannya terlarut dalam kesibukannya sendiri. Kami
percaya, bahwa suatu saat ia akan timbul dan kembali pada kami dengan
sendirinya. Dan akhirnya benar, suatu hari ia datang dan menyatakan ingin insyaf
dan kembali ke kampus.
Yani...ia memutuskan pergi beribadah haji bersama
keluarganya. Dan ia semakin sulit dijangkau karena secara mengejutkan,
sekembalinya dari berhaji ia mempersiapkan pernikahannya. Kali ini anggota
genggong tidak riweh dengan persiapan membuat seragam, sebab tak mungkin bagi
kami menghadiri persiapan Yani. Ia berasal dari Lombok, nun jauh di seberang
pulau. Maka mengalirlah kami tetap dalam kesibukan masing-masing, tanpa perlu
memusingkan pernikahan Yani.
Bagi personel genggong yang telah menikah, maka jarak
geografis semakin menyulitkan buat berkumpul. Masing-masing mengontrak rumah
bersama suami masing-masing, dan semakin sulitlah kami bertemu.
Praktis hanya aku dan Mami yang agak intens bertemu. Bahkan hingga kini.
Ayu masih setia menjadi cheerleader bagiku, Mami dan Indah, Iva dan Yani. Ia yang lebih dulu
lulus tak lelah mengobarkan semangat untuk kami dalam menyelesaikan tesis ini.
Iva sibuk mengajar dan kami memaklumi kegiatannya ini.
Bagiku, genggong ini adalah saudara, teman dekat, teman yang membuatku
nyaman dan aman. Setiap kebersamaan terangkai menjadi pintalan kenangan indah.
Hidup menjadi lebih bermakna sebab dikelilingi teman dan sahabat yang saling
mengasihi satu sama lain. Meski tak bisa lagi
bersama-sama, namun tak akan tergeser posisinya di hati. Genggoers...terimaksih
atas kebersamaan indah ini. I love u all.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar