Hari ini
aku akhirnya pergi ke dokter gigi, untuk menambal gigi yang berlubang. Ngiluuuu…saat
bor gigi itu mengebor gigiku yang mungkin sudah rapuh. Namun, semuanya cuma
sebentar kok, setelah itu gigiku ditambal, dan hal ini membuatku nyaman makan tanpa
setelahnya rempong mengorek-orek sisa makanan yang keslempit di lubang itu. Aku
memang langsung termotivasi ke dokter gigi, setelah mendengar cerita
keponakanku yang sedang koas di sebuah rumah sakit daerah. Ia mendapatkan kasus
pasien yang bengkak daerah rahangnya dan tidak bisa membuka mulut karena
gara-gara gigi atau gusi. Obat untuk
mengobati pasien itu sangat mahal, sekali suntik menghabiskan uang 600 ribu. Aku
menjadi ketakutan dan sebelum semuanya terlambat dan menjadi parah, aku
langsung cepat-cepat merawat gigiku ke dokter gigi.
Sederetan
gigi putih yang gemerlapan, senyum manis yang menawan, sering kali
dideskripsikan atau dilekatkan pada seorang gadis yang rupawan. Orang kalau gak
punya gigi, gak cuma terus kelihatan jelek dan tua, tapi juga bisa bikin stres,
tekanan darah tinggi. Kalau gak punya gigi, muka
kelihatan aneh, dan pasti minder ketemu orang. Belum lagi timbul masalah pada
makan dan masalah ngomong. Klo gak punya gigi, gimana coba cara makannya???,
haduuuh menderita sekali. Orang yang punya gigi, ngomongnya juga jadi gak jelas
alias celat. Kalau orang gak punya gigi, gak cuma si pelaku saja yang
menderita, orang-orang di sekitarnya juga bisa jadi menderita coz jadi sasaran
marah-marah dan bad moodnya orang yang gak punya gigi.
Gigi bisa menjadi lahan bisnis yang menggiurkan plus bikin
seseorang jadi kaya raya…Behel gigi sekarang menjadi trend di kalangan anak
muda, gak cuma terbatas buat cewek, cowok pun tak kalah banyak yang memakai
behel. Memakai
behel, tidak cuma sebatas untuk merapikan gigi, tapi
telah meluas menjadi life style, simbol kecantikan dan kelas sosial tinggi.
Behel sekarang telah berkembang menjadi lebih artistik, dengan pilihan warna
yang beragam. Mo ungu, pink, ijo, merah, kuning, adaaaa semuaaa....Untuk bisa memasang behel, berapa juta dikeluarkan?,
ya..sekitar 6 atau 7 jutaan laah. Untuk kontrol tiap minggunya….berapa ratus
ribu harus dikeluarkan?
Untuk
perawatan gigi seperti mencabut gigi, menambal gigi, membersihkan karang gigi, memutihkan
gigi, berapa biaya yang harus dikeluarkan?, biaya dokter plus produk-produk
perawatan. Tapi inipun menjadi berkah bagi sebagian orang. Banyak sekali produk pasta gigi dan sikat gigi tercipta untuk membersihkan
gigi. Ini artinya, banyak berdiri perusahaan-perusahan berdiri. Artinya pula,
berapa banyak tenaga kerja terserap untuk bekerja di perusahaan produk
perawatan gigi ini. Gigi bisa mensejahterakan banyak orang rupanya.
Belum lagi, berapa banyak tukang gigi palsu bertebaran di
pinggir-pinggir jalan. Mereka juga mencari nafkah dari gigi.
Buat mempelajari gigi saja, butuh didirikan sebuah
fakultas kedokteran gigi….subhanalloh….
Gara-gara gigi, juga terlahir lagu yang terkenal seantero
Indonesia Raya. Tahu lagu ini: ...”daripada sakit hati...lebih baik sakit gigi
ini....biar tak mengapa....rela2...rela aku rela...” hahaha...hadduuuuh...ada-ada saja
ya....ada yang mau protes ga??, sakit gigi kan juga menderita juga ya...., tapi
katanya lho....huhu....coz soalnya alhamdulillah saya belum pernah sakit gigi (hihi....kagak
nyombong lho).
Intinya, kita, yang masih punya gigi sehat dan kuat harus
pandai-pandai bersyukur. Tuhan telah menyempurnakan kecantikan fisik seseorang
melalui sederetan gigi yang menawan. Tuhan telah membahagiakan dan memberikan
rasa percaya diri tinggi pada orang yang memiliki gigi yang sehat dan bagus. Tuhan
telah memelihara kesehatan kita, dengan memberikan gigi untuk menguyah makanan
untuk nutrisi tubuh kita. Tuhan juga memberikan rejeki bagi seseorang karena
gigi bisa menjadi lahan penghidupan seseorang. Gigi, bisa menumbuhkan begitu
banyak ilmu untuk dipelajari. Bentuk syukur itu semestinya diwujudkan dalam
bentuk menjaga dan merawat gigi kita dengan sebaik-baiknya, menyikat gigi
minimal 2x sehari. Jika ada yang sakit pada gigi, segera periksakan ke dokter
sebelum sakit tersebut menjadi parah.
Rajin-rajinlah merawat gigi, supaya tidak menyesal di
hari tua. Mungkin kita tidak sadar, bahwa bisa memakan makanan apapun itu
adalah suatu anugerah besar yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita belum bisa
merasakan menderitanya hidup karena untuk makan harus menderita karena sakit
gigi atau gigi yang tidak kuat untuk menguyah.
Betapa banyak efek buruk karena gigi yang rusak, ompong,
atau sakit. Masalah kesehatan fisik dan psikologis, kecantikan/penampilan,
kepercayaan diri, bisa menjadi terganggu oleh gigi. So...selagi sehat,
rajin-rajinlah merawat gigi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar